Al-Fudhailbin �Iyadh berkata:
�Sesungguhnya amal itu apabila ikhlas tetapi tidak benar maka tidak akan diterima. Dan jika benar tetapi tidak ikhlas maka juga tidak akan diterima, hingga terdapat ikhlas dan benar. Dan ikhlas itu adalah karena Allah dan benar itu sesuai dengan sunnah.�
Jihad merupakan puncaknya amal Islam. Ibadah jihad tidak akan bernilai jika tanpa di sertai sebuah niat Ikhlas. Karena dengan ikhlas inilah amalan akan bisa diterima Allah Swt dan akan membuatnya terus menerus dalam amal Jihad.
Dahulu, Abdullah bin Mubarak pernah mengikuti sebuah peperangan. Ia merupakan seorang Ulama sekaligus Mujahid. Ia senantiasa menjaga keikhlasan. Bahkan ia senantiasa mengingatkan akan pentingnya menjaga keikhlasan ini.
Abdullah bin Mubarak berkata :
�Berapa banyak amal yang kecil menjadi besar nilainya karena niat. Dan berapa banyak amal besar menjadi kecil nilainya dikarenakan niat.�
Kisah ini diceritakan oleh Muhammad bin Mutsanna. Ia berkata : �Kami diberitahu oleh Abdullah bin Sinaan� dia berkata : Dahulu aku pernah bersama-sama dengan Ibnul Mubarak dan Mu�tamar bin Sulaiman di Tharasus. Lantas ada orang-orang yang meneriakkan : �Ada pengerahan pasukan musuh�. (Siyaru A�laamin Nubalaa� , VIII/408-409)
Melihat hal itu. Maka Ibnu Mubarak dan orang-orang keluar rumah. Ketika kedua kelompok sudah berbaris, tiba-tiba ada seorang berbangsa Romawi muncul. Dia mengajak kaum muslimin untuk berduel satu lawan satu. Ada seorang laki-laki dari kalangan muslim yang maju ke depan untuk memenuhi tantangan seorang kafir tersebut.
Akhirnya orang kafir itu bertempur sangat dahsyat sehingga berhasil membunuh seorang muslim yang menjadi lawan tandingnya. Dia terus saja menantang kaum muslimin satu persatu sehingga membabat enam orang muslim. Mulailah berlagak sombong diantara kedua kelompok dengan terus menantang berduel. Terang saja tidak ada seorang pun yang berani maju setelah itu.
Namun, Ibnul Mubarak menoleh kearahku dengan berbisik : �Wahai fulan, jika aku terbunuh nanti, maka lakukan begini dan begitu!�. Tidak lama kemudian beliau menggerakkan kudanya dan mengajak duel musuh yang sudah semakin congkak. Hampir satu jam mereka berduel yang berakhir dengan terbunuh orang kafir yang sombong itu.
Sekarang tiba giliran Ibnu Mubarak yang menantang duel dari pihak kafir. Tantangan itu disambut oleh orang kafir lain yang akhirnya kembali jatuh dibawah hunusan pedangnya. Beliau terus menantang orang kafir sampai akhirnya berhasil membunuh enam orang dari pasukan kafir.
Abdullah ibnu Mubarak terus mengajak musuh untuk berduel satu lawan satu. Namun, kelihatannya mereka mulai keder terhadap keperkasaan beliau.
Akhirnya beliau memukul kudanya dan menyingkir meninggalkan kedua kelompok yang sedang berhadapan. Beliau menghilang masuk ke barisan kaum muslimin. Kisah ini menunjukkan kepada kita, betapa kuatnya Abdullah bin Mubarak. Disamping itu Ia juga menjaga keikhlasan dalam amal jihad. Ia berjihad bukan untuk mendapat pujian. Namun ia berjihad hanya meninggikan kalimat Allah.
Moga Bermanfaat 🙂